Benchmarking dan Contoh Aplikasinya
A.
Pengertian
Benchmarking
Benchmarking adalah suatu proses atau cara yang biasa digunakan
dalam manajemen dan bisnis. Bertujuan untuk mengukur dan membandingkan kinerja
pada suatu akitivitas, seperti serupa unit, bagian, organisasi. Dari hasil
benchmarking, suatu organisasi dapat memperoleh gambaran mengenai kondisi
kinerja tersebut. Pada dasarnya benchmarking dilakukan untuk mendapat suatu
informasi baru untuk kepentingan organisasi.
Benchmarking adalah suatu proses Studi Banding dan mengukur suatu
kegiatan perusahaan/organisasi terhadap proses operasi yang terbaik dikelasnya
sebagai inspirasi dalam meningkatkan kinerja (performance)
perusahaan/organisasi. Benchmarking dapat diartikan sebagai metode sistematis
untuk mengidentifikasi, memahami, dan secara kreatif mengembangkan proses,
produk, layanan, untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
B.
Tujuan
Benchmarking
Penerapan benchmarking bertujuan untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif dengan memperbaiki kinerja usaha,
meningkatkan produktivitas, memperbaiki mutu produk, pelayanan dan sebagainya,
dengan menggunakan kinerja pesaing utama atau perusahaan terkenal lainnya
sebagai pembanding.
C.
Proses
Benchmarking
Proses benchmarking biasanya terdiri dari
enam langkah yaitu:
1 .
Menentukan
Apa yang Akan Di-benchmark
2 .
Menentukan
Apa yang Akan Diukur
3 .
Menentukan
kepada Siapa akan Dilakukan Benchmark
4 .
Pengumpulan
Data/Kunjungan
5 .
Analisis
Data
6 .
Merumuskan
Tujuan dan Rencana Tindakan
D.
Manfaat
Benchmarking
·
Menciptakan
pemahaman yang lebih baik
·
Meningkatkan
kesadaran akan perubahan kebutuhan pelanggan
·
Mendorong
inovasi
·
Mengembangkan
realistis, tujuan peregangan
·
Membuat
rencana tindakan yang realistis
E.
JENIS
BENCHMARKING
Ada 7 macam benchmarking yang penjelasannya
adalah sebagai berikut:
1 .
Internal
benchmarking, memberikan pembandingan antara
operasi atau proses yang sejenis dalam korporasi.
2 .
Competitive
benchmarking, memberikan pembandingan antar
pesaing untuk produk atau layanan tertentu (spesifik)
3 .
Functional
benchmarking, memberikan
pembandingan untuk fungsi sejenis dengan industri yang sama.
4 .
Generic
benchmarking, memberikan
pembandingan proses-proses yang independen pada industri atau fungsi
secara keseluruhan.
5 .
Process
benchmarking, memfokuskan pada proses kerja
atau sistem operasi tertentu (misal pembayaran, rekruitmen, komplain pelanggan,
pengadaan) untuk menghasilkan hasil pada bottom line results, seperti
peningkatan produktivitas, mengurangi waktu siklus produk, pengurangan biaya,
peningkatan penjualan, mengurangi laju kesalahan produksi, dan peningkatan keuntungan.
6 .
Performance
benchmarking, memfokuskan pada pembandingan
produk atau layanan seperti pada harga, kualitas teknis, fitur produk,
kecepatan layanan, dan keandalan. Beberapa alat manajemen untuk melakukan ini
adalah reverse engineering, pembandingan langsung produk dan layanan,
ataupun analisis startistik pada sistem operasi.
7 .
Strategic
benchmarking, digunakan untuk menguji
bagaimana korporasi dapat bersaing dan fokus pada indutri tertentu. Sasaran
kuncinya adalah mengidentifikasi strategi yang unggul untuk menjadi korporasi
yang berhasil.
F.
Kesimpulan
Bechmarking penting dilakukan guna
mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan dalam berbagai
aspek dengan cara membandingkannya dengan internal perusahaan (cabang/bagian
lain) atau perusahaan lain dalam industri serupa/pesaing.
Benchmarking harus melibatkan penelitian dan pemahaman tentang
prosedur kerja internal sendiri, kemudian mencari ”praktik terbaik” pada
organisasi atau lembaga lain, kemudian mencocokkannya dengan yang telah
diidentifikasi dan akhirnya mengadaptasi praktik-praktik itu dalam
organisasinya sendiri untuk meningkatkan kinerjanya.
G.
Contoh
aplikasi benchmarking
3DMark – The
Gamer’s Benchmark 5
Aplikasi yang satu ini, memang didesain
khusus bagi mereka yang ingin mengukur sejauh mana kemampuan perangkat Android
mereka dapat menjalankan sebuah animasi 3D. Dengan kata lain, 3DMark memiliki
fokus atau fungsi untuk menguji kecanggihan GPU dari suatu gadget.
Terdapat beberapa fitur pada aplikasi ini
seperti:
·
Mode Sling
Shot; Memiliki fungsi untukmembandingkan grafik 3D pada smartphone atau
tablet yang berjalan di sistem Android 5.0 atau diatasnya yang juga sudah
mendukung OPEN GL ES 3.1 dan ES 3.0.
·
Mode Ice
Storm; Memiliki fungsi untuk mengukur dan membandingkan perangkat Android
yang masih menggunakan OPEN GL ES 2.0. Tesnya meliputi dua tes grafik yaitu tes
dengan menggunakan GPU secara maksimal, dan tes menggunakan CPU secara
maksimal.
·
Ice Storm
Extreme; Pada dasarnya sama dengan mode Ice Storm. Yang membedakannya
adalah peningkatan dalam tes resolusi, kualitas tekstur dan efek
post-processing.
3DMark, sudah di-download lebih 1 juta
orang di seluruh dunia.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar